Selasa, 21 September 2010

Jangan Pernah Bilang “Keajaiban”


Dalam setiap pertandingan bulutangkis, hanya ada 2 peluang yaitu kalah dan menang. Yang kalah pada saat itu belum tentu dia lebih buruk dari lawannya, akan tetapi dia belum bisa memaksimalkan permainannya pada saat itu. Dan yang menang mungkin pada saat itu tekadnya dan semangatnya sangat kuat untuk memenangkan pertandingan dan tentu dapat memaksimalkan peluang peluang yang ada dalam pertandingan saat itu.
Mungkin dari kalian sering mengatakan, semoga dia dapat keajaiban ya waktu lawan si ini.. atau semoga keajaiban berpihak pada kita besok..
Untuk saya pribadi (penulis) sangat tidak setuju apabila sebelum pertandingan itu dimulai kita mengatakan atau berharap pada keajaiban. Kenapa ?? KARENA LAWAN YANG AKAN KITA HADAPI ADALAH SAMA SAMA MANUSIA.
Tentu kita salah besar kalau mengatakan keajaiban. Atlet Indonesia sama halnya dengan Atlet dari negara lain yaitu sama sama manusia. Sama sama makan,minum,tidur,latihan dll.
Contohnya waktu Thomas Cup 2010 yang lalu, saaat Tim Thomas Cup kita melawan China, banyak  yang bilang semoga keajaiban datang ya buat kita. Menurut penulis, selama masih sama sama manusia, dan punya semangat untuk menang kita PASTI mengatasi permainan China.
Atlet Indonesia punya semangat yang sama untuk memenangkan permainan, sama dengan china juga. Tapi mungkin pada waktu itu Tuhan belum mentakdirkan kita buat menang disana, karena mungkin Tuhan punya jalan lain buat Tim Thomas dan Uber kita, bukan saat ini tapi suatu saat nanti Tim kita akan mendapatkan yang lebih besar dari itu, percayalah Tuhan selalu bersama orang yang mau berusaha, buat Atlet-atlet bulutangkis Indonesia jangan pantang menyerah, jangan putus asa dan jangan berhenti berjuang buat Indonesia, Indonesia akan selalu ada untuk kalian, dan tentunya Tuhan akan selalu bersama kita semua. Salam BL
oleh :Rinitha Dinda (@rdindaa)



Sabtu, 18 September 2010

Bangga dengan seorang Lilyana Natsir


Tulisan ini penulis buat termotivasi dari banyak hal, pertama banyak orang orang yg cinta mati dengan badminton dan atlet Indonesia, semangat atlet atlet yang menjadi inspirasi saya, dan masih banyak lagi.
Pertama kali suka bulutangkis tahun 2005 di sudirman cup 2005, waktu itu masih belum tau apa apa tentang bulutangkis, karena itulah penulis penasaran untuk menontonnya dan ternyata sangat antusias dan melihat partai pertama yang main,penulis agak bingung, ini kan partai ganda campuran kenapa ini dua duanya cowok pikir dalam hati,  ternyata melihat namanya dia adalah seorang wanita yang bernama “Lilyana natsir”.Penulis  berkata, keren sekali cewek ini, cewek tapi ganteng banget ya”.Dan ternyata, ketika penulis mencari tahu lebih lanjut tentang seorang Lilyana Natsir saya merasa terharu membaca informasi yang saya dapatkan.
Lilyana Natsir adalah pebulu tangkis asal Manado, ia hanya tamatan SD. Melihat itu saya semakin penasaran untuk membacanya, ternyata ia rela hanya mengeyam pendidikan dasar demi mengejar cita citanya menjadi pemain bulutangkis. Ketika membaca ini, terus terang air mata menetes, tidak tahu mau bicara apa. Jujur,  baru pertama kali menemukan seseorang yang mau meninggalkan sekolahnya demi menjadi pemain BULU TANGKIS membanggakan INDONESIA.
Bersama Nova widianto, dia berhasil meraih Juara dunia di tahun 2005. Waktu itu sangat kaget banget mereka bisa menang karena lawan yang dikalahkan termasuk pemain top dunia, dari china Xie Zhong Bo-Zhang Yawen. Kemudian meraih Juara dunia kembali di tahun 2007, dan yang paling membanggakan adalah meraih Medali Perak di Olimpiade Beijing 2008.
Indonesia harus bangga punya pebulu tangkis LILYANA NATSIR, dan harus berterima kasih juga kepada dia dan atlet atlet yang lain yang telah mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional, mungkin dukungan dan support dari kita masih terbilang kurang, karena itu kita tidak boleh patah semangat untuk dukung mereka, walaupun kita terpisah-pisah dan punya perbedaan tapi kita akan selalu  bersatu untuk mendukung atlet atlet kita, yang terakhir saya mau mengucapkan terima kasih lagi buat  Butet(panggilan akrab buat Lilyana Natsir), tidak ada orang yang sehebat dan tekadnya sekuat anda, dan kini impian anda telah terwujud, cita cita anda sudah tercapai, tapi semoga kedepannya lebih semangat. Kita akan selalu ada buat Butet, dan kita bangga dengan seorang Butet.